cerpen dessy gadis kecil

Sabtu, 31 Januari 2009
PENYESALAN TIADA GUNA

Seorang anak cewek yang bernama Rilly, dia seorang anak cewek yang paling bandel dan paling senang dibilang “anak gaul”
“Wah loe kan yang nyanyiin You Raise Me Up,” kata Rilly meyakinkan.
“Rilly,Rilly,Rilly Ashari...... bangun cepat,” bu guru mulai kesal dibuatnya.
“Eh ada apa ini?,” Rilly mulai terbangun.
“Ada apa, ada apa.... seharusnya Ibu yang tanya ada apa kamu tidur di kelas?,” Tanya Ibu Guru.
“Yah Ibu kok bangunin Rilly sih,” Rilly kan lagi ketemuan sama dengan penyanyi terkenal,” seru Rilly.
“Eh kamu masih ngelantur ya?? Rilly sadar cepat!!!,” Bu Ati berusaha nyadarin Rilly.
“Eh kok gue ada disini??,” seru Rilly terbengong setelah melihat dimana dia berada.
“Sudah....sudah. Kamu harus dihukum, ayo maju ke depan, kamu harus ngerjain soal yang ada di papan tulis.,” seru Ibu mengancam.
“Iya bu,” seraya maju ke papan tulis namun begitu dia melihat soal Kimianya diapun Cuma bisa nyengir kuda doank.
“Woi makanya jangan tidur di kelas.,” Andi meneriakinya dan kemudian anak-anak lain mulai menertawakan Rilly.
Setelah Rilly berdiri di koridor kelas sepanjang dua jam karena dia dihukum, dia pun kembali ke tempat duduknya.
“Bu Guru kok jahat ya Rose?,” Tanya Rilly pada temannya.
“Kamu sih pake acara tidur di kelas.,” Rose menasihati.
“Jadi kamu belain Ibu Guru!!,” Tanya Rilly.
“Bukannya begitu Rill, tapi kamu mimpiin siapa sih ???,” tanya Rose.
“Gue ketemu dengan penyanyi bersuara emas dan ganteng, oh iya Josh Grobak.,” kata Rilly yakin.
“Yee.... Josh Groben kali.,” Rose membenarkan.

***
Sepulang sekolah dia pulang ke rumahnya dan sesampainya di rumah dia langsung ngeloyor ke kamarnya.
“Rilly, kamu udah pulang ya?,” tanya Mami sambil teriak dari dalam WC
“Iya Mi.,” jawab Rilly keras.
“Bisa nggak Bantu Mami abis Mami lagi sibuk nih. Jagaim adikmu ya, Mami minta tolong.,” pinta Mami.
“Tapi Ma Rilly baru pulang, kan capek.,” kata Rilly dengan malas.
“Kamu Bantu Mami, aja kok pake acara males segala. Nanti uang jajan kamu Mami kurangin baru tau.” Teriak Maminya yang sembelit dari dalam WC.
“Ih Mami.... kok pake ngancem sih...” jawab Rilly.
“Pokoknya jagain adikmu. Perut Mami lagi sakit nih. Mami sibuk.,” teriak Maminya.
“Oke deh Bro....” mau gak mau Rilly harus mau.
Lalu Rilly membawa adiknya ke ruang tamu dan membiarkan adiknya main, sedangkan Rilly Cuma duduk di depan Tv sambil menonton Film yang berjudul The Hollocaust Of Cannibal : Eiffel I’m Ketagihan. Tak beberapa lama kemudian adiknya menangis. Mendengar tangisannya itu Mami yang baru keluar dari WC langsung berlari menghampiri mereka.
“Kenapa ini Rilly?!,” Kamu jahat lagi ya sama adikmu??,” tanya Mami kesal.
“Enggak kok Mi.” jawab Rilly sambil menyembunyikan Paralon yang ada ditangannya.
“Lantas yang kamu pegang itu apa? Kamu mukul adikmu dengan Paralon? Tanya Mami lagi.
“Gini loh Mam, kan ada cicak yang jatuh di kepala adik jadi Rilly mukul cicak itu dengan pipa paralon abis Rilly geli lihat cicak dan waktu Rilly mukul tuh cicak lompat jadi yang kena kepalanya adik.,” jelas Rilly.
“Kamu ini bagaimana sih?? Sudah tau cicak itu ada di atas kepalanya adi kok malah dipukul sih??,” kata Mami.
“Maafin Rilly deh Mi, Rilly nggak bakal ngulangin lagi deh. Rilly janji.’’ Rilly menyesal.
“Ya udah pergi sana. Biar Mami yang urusin adikmu ini.” Kata Mami kesal.
***

Keesokan harinya di kelas.
“Eh Ndy, lo udah kerjain Pr belum?” Tanya Rilly.
“Pr yang mana sih??” Tanya Andi balik.
“Pr Geografi yang tentang Siklus buang air besar.” Jelas Rilly.
“Oh itu. Lo aja belum apalagi gue.” Jawab Andi.
“Sialan lo. Eh tu Rose dateng, gue mau tanyaiin dia Pr Geografi.,” kata Rilly.
“Nih Rill Pr gue. Kamu mau liat Pr gue kan??” kata Rose sambil menyerahkan Prnya kepada Rilly.
“Kok tau sih?? Oh ya udah, gue nyalin dulu..” jawab Rilly langsung.

***
Sewaktu pelajaran sekolah selesai dan waktunya untuk istirahat Rilly sedang ngerumpi dengan sohib-sohib Ganknya.
“Eh nanti malam kita jalan yuk.,” ajak Sandra.
“Oh iya besok malam kan malam minggu.” Kata Andi.
“Tapi jalan ke mana? Abis gue gak suka jalan tanpa arah.” Tanya Rose.
“Wait... Bagaimana kalo kita jalan ke tempat dekat pantai itu aja.” Ajak Rilly.
“Malas ah, disana kan banyak orang-orang gak benar.” Kata Rose dengan cemas.
“Bau kecut lo. Gitu aja kok takut sih.” Kata Sandra.
“Lagipula disana kan tongkrongan anak gaul.” Kata Rilly.
“Kalo ada apa-apa kan ada gue. Kan gak sia-sia gue belajar ilmu Voodo di Zimbabwe.” Sambung Andi.
“Emang lo belajar Voodo yang bagaimanaan di sana?.” Tanya Rose.
“Gue belajar bikin orang-orangan dari kertas.” Kata andi bangga.
“Kampret lo. Tapi bentar malam jadikan? Nanti gue tunggu kalian di tempat biasa jam 7. Cafe SunSet.” Kata Sandra.
“Oke deh nanti gue ikut tapi kalo gue hamil, lo harus nanggung loh.” Kata Rose sambil menunjuk Andi.
“Oooo boleh...boleh. Tapi nanti kita ketemuan dimana?” Tanya Andi.
“Yeee.... dasar bolot. Dari tadi kita ngomong Lo kagak dengar Ya? Bentar jam 7 di POm Bensin.” Kata Rilly dongkol.
“Woi... kalian berdua emang sama-sama budek ya??” teriak Sandra.


***

Malamnya mereka berempat pergi ke PuB Dance dan disana ternyata banyak anak-anak gaul. Rilly dan kawan-kawan yang nggak kenal siapa-siapa nyapa orang sembarangan aja apalagi Rilly paling celamitan nyapa sana sini. Sempat tadi Juru Parkir depan PuB juga disalamin. Jadi malu-maluin banget.
“Eh Rill.. jangan malu-maluin dong” kata Sandra.
“Maaf deh. Abis gue kan mau dibilang anak gaul jadi harus banyak kenalannya.” Kata Rilly.
“Banyak kenalan kan gak jamin lo bisa jadi anak monyet” kata Andi sambil marah-marah.
“Íya deh.Maaf maaf.,” kata Rilly.
“Oke kita makan nasi Urap yuk. Gue udah lapar nih.” Jawab Andi langsung.
“Yeee nih anak. Gila kali lo ya. Ini PuB, mana ada Urap disini. Disini semua barat.” Balas Rilly langsung.
“Terus ada apaan disini?” Tanya Andi.
“Yang ada disini tuh Gado-Gado!” jawab Rilly sok tau.
“Woi.... Lo Anton kan?” teriak Sandra pada seorang laki-laki dari meja 4.
“Sandra?? How do you do? Still Crazy-crazy aja kan?,” kata cowok itu.
“Yoi. Oh ya gue kenalin. Ini Anton. Teman gue waktu sama-sama di penitipan bayi dulu. Dia pindah ke HongKong karena bapaknya Direktur Pt. Maju Usaha dipindah tugaskan menjadi seorang Buruh pabrik di sana. Kapan kamu balik?,” Tanya Sandra pada Anton.
“Gue baru balik kemarin lusa. Oh ya, kenalin donk teman-temanmu yang banyak ini.” Seru Anton.
Kemudian Anton berkenalan dengan teman-temannya Sandra. Diam-diam Rilly menaruh simpati sama Anton. Mungkin batas isi pulsanya udah habis kali.
Kemudian Mereka pulang ketika jam menunjukan pukul 12 malam.

***

“Ma....ma.....ma dimana sih?” teriak Rilly mencari mamanya di siang hari.
“Lemper dan Serabi ambil aja di kulkas.” Teriak Maminya.
“Bukan itu Ma. Rilly boleh gak pergi ke Ultah teman?” Tanya Rilly sambil merapikan rambutnya.
“Boleh..boleh tapi kamu perginya sama siapa?” Tanya Mama
“Dengan temen Mam. Acaranya dimulai jam 5 jadi pulangnya boleh malem gak?” Tanya Rilly.
“Kamu boleh pergi asal pulangnya jangan terlalu malam ya. Dan ingat kalau bisa Mami minta Black Forestnya dikit.” Seru Mami sambil nonton televise.
“Oke deh” Rilly pun cabut dari situ.
Namun Rilly udah bohongi Maminya karena dia sebenarnya pergi ke tempat tongkrongannya Anton. Sesampainya disana Rilly mencari Anton di WC Café punya depan. Tak lama kemudian rilly menemukan Anton.
“Hey Ton.” Sapa Rilly.
“Eh lo Rill, ngapain lo disini? Dan temen lo yang lain mana?” Tanya Anton.
“Temen gue gak ikut. Semua pada malas.” Rilly berbohong.
“temen...kalian pada minggir dulu ya. Menjauh deh, gue ada bisnis sama Rilly.” Seru Anton sambil menyuruh yang lainnya pergi “Temen-.
“Ton.. Gue pengin gaul nih. Tapi bagaimana caranya?” Tanya Rilly sambil duduk.
“Kamu mau tau gak supaya jadi anak gaul? Mereka semua pake ini.” Kata Anton.
“Ini kan Shabu.” Kata Rilly sambil meliat barang yang dipegang sama Anton.
“Ini emang Shabu. Anak disini kalo mau gaul harus make barang beginian.” Kata Anton sambil menaruhnya di atas meja.
“Tapi ini kan Narkotika....” kata Rilly.
“Enggak apa-apa kok. Cobain deh.” Bujuk Anton.
Setelah dibujuk beberapa saat beberapa saat akhirnya Rilly mau juga memakai obat terlarang itu. Sesaat setelah memakai barang itu.
“Eh kok pikiran gue jadi plong begini.” Kata Rilly setengah teller.
Setelah make barang ituRilly jadi sering bicara ngawur. Dia di sekolah jadi anak yang pendiam. Sering bolos sekolah. Dan gampang marahan. Tiap 3 hari sekali dia pasti nemuin Anton untuk beli Shabu. Terpaksa deh uang jajannya habis gara-gara itu. Prestasi di sekolahnya pun menurun. Melihat semua ini, wali kelasnya Pak Paijo memberitahukan hal ini pada orang tua Rilly. Papi rilly marah besar. Sepulang sekolah Rill kena semprot Papinya.
“Kamu ini apa yang kamu lakukan?? Kenapa kamu bolos?” kata papi sambil teriak-teriak.
“Buat apa Papi tau!! Kalo selama ini papi Cuma pentingin kantor!!” Jawab Rilly.
“Harus di ajar kamu....” Plakkk treeing dooor” marah Papi sambil menampar Rilly. Rilly pun ketawa ( bukannya menangis ) dan langsung berlari ke kamarnya. Sementara itu Mami bertengkar sama Papi karena tadi Papi nampar Rilly.
Tengah malam Rilly pun kabur dari rumah. Rilly bingung harus ke mana dan tiba-tiba dia teringat akan Anton. Kemudian dia pergi menuju rumah Anton.
“Tok...Tik....Tok. Rilly buka.” Bujuk Mami sambil mengetuk pintu kamarnya Rilly.
“Setelah tidak terdengar jawaban beberapa lama. Mami pun mendobrak masuk dengan Papi. Di atas ranjang hanya ditemukan sepucuk surat bahwa Rilly kabur. Kemudian mereka mencari di teman-temannya Rilly tapi tidak ada seorang pun yang tau dimana Rilly berada.
“Andi, bagaimana tingkahnya Rilly di sekolah?” kata Papinya Rilly.
“Gini om... Rilly sekarang jadi orang yang lain. Beda banget dengan yang dulu. Dia sekarang jadi cepat marahan dan pendiam.” Jawab A ndi langsung.
“Sejak kapan dia bertingkah seperti itu?” Tanya Papi lagi.
“Sepertinya 1 minggu yang lalu. Sejak kita ketemuan sama Anton.” Jawab Sandra kali ini.
“Siapa itu Anton?” tanya Papi Rilly lagi.
“Anton itu teman saya yang nakal om. Oh ya, mungkin aja Rilly nginap ke rumahnya.” Jawab Sandra sambil menebak-nebak.
“Kalo gitu biar gue aja yang mata-matain Anton. Biar gue cari tau aja.” Seru Anton langsung.
Tak diduga perkiraan Andi berhasil juga. Dia berhasil tau bahwa Anton itu Bandar Narkoba kemudian dia melapor ke pihak yang berwajib dan Anton The Gank berhasil ditangkap.
Di Polsek Orang tua Rilly dan teman-teman kelasnya menemui Rilly.
“Maafin Papi Rill. Papi minta maaf atas semua kesalahan ini.” Kata Papi yang memeluk Rilly di Polsek.
“Pi.. Ini semua salah Rilly. Papi gak harus nyesel ...” Kata Rilly.
“Pak kami mendapat laporan bahwa saudari Rilly juga terkait dalam pengedaran Narkoba jadi kami terpaksa menitipkannya dip anti Rehabilitas.” Kata pak polisi.
“Tapi pak... anak saya gak bersalah. Mungkin saja dia dipaksa oleh Anton tuk melakukan semua ini.” Kata Papi membela Rilly.
“Tapi ini semua sudah terkait dalam UU Psikotropika dan harus mengikuti prosedur yang ditetapkan.” Kata Pak Polisi.
“Tapi...” kata Mami.
“Sudahlah Mi. Rilly yang salah jadi Rilly harus kena hukuman. Pak saya terima hukumannya dan setelah selesai masa rehabilitasinya saya berjanji tidak akan menyentuh barang kotor itu lagi.” Janji Rilly dengan muka penuh dengan penyesalan.


***

3 komentar:

  1. dessydessyndessy mengatakan...:

    boad teman-teman yg bca.
    jgn lupa tggalin komentarnya yah!!

  1. Adam Chobe mengatakan...:

    good,,,,blognya mantap banget,,,,
    ceritanya waow gak bsa kebayangin,,,,
    dessy bleh jd bsa citain cerpen.....
    ajarin donk,,heheheeheh

  1. dessydessyndessy mengatakan...:

    makasih ya bank atas komenya.

Posting Komentar