
Huaa.. liburan ini saya manfaatin untuk kelarin buku yang saya dapat dari mbak kos teman. Sebelumnya saya juga udah pernah dengar tentang buku itu dari Bu Dosen. Beliau pernah bercerita tentang isinya jga. Teteret,, teret,, judul bukunya itu lumayan ekstrim inilah dia ‘Tuhan izinkan aku menjadi pelacur !’
Waw... soooo ,,,apa yang ada dibenak kalian semua setelah mendengar judul buku itu? hayooo... apa?? hehee
Yang jelas, buku ini membawa kesan yang cukup ‘wew’ bagi saya. Dulu waktu bu dosen bercerita tentang buku ini, saya begitu penasaran dan ingin tau lebih lanjut tentang tokoh utama di dalamnya. Yang jelas karena buku ini diangkat dari kisah nyata seorang wanita yang mengalami berbagai cobaan yang lumayan kompleks. Cobaan terberat menurutku, saat dia sudah tidak percaya dengan kuasa Tuhan. Karena dia merasa bahwa selama ini sudah melakukan yang terbaik, tapi Tuhan tidak menanggapi dengan semestinya (ceritannya panjang, baca aja dah! hhee) . Kemudian dia mulai memberontak dengan tidak lagi menunaikan sholat, padahal sebelumnya dia adalah gadis yang cukup taat beribadah dan menjadi seorang aktivis islam di kampusnya. Tidak lebih, dia melakukan hal yang ekstrim yaitu berpetualang seks dengan para lelaki. Tujuannya hanya satu, untuk menantang Tuhan, menantang Tuhan karena kekecewaannya selama ini.
Yang membuat saya miris dan membuka pengetahuan saya, ternyata sebegitu mudahnya para lelaki melakukan hal ‘itu’ pada wanita hanya untuk kesenangan. Bahkan salah satu pria yang pernah tidur dengannya adalah salah seorang aktivis pemuda yang terlihat cerdas, gagah dan terpelajar. Yahhh namanya juga cowok, lemah begitu. Digoda dikit, langsung terbuka semua belangnya. Padahal udah punya pacar di kampungnya, begitu mudahnya tergoda. Dan juga. jeng.jeng. dosennya sendiri. iyhhhhh................
Ahhh gemes banget dahh. Aku bacanya aja sampe ngerasa miris bange
Ada kutipan kalimat yang aku suka dari novel ini. Ini dia kutipannya :
Lelaki, dengan perempuan kamu begitu sewenang-wenang. Nalarmu, hatimu , telah dilindap oleh pesona seorang perempuan yang baru hadir dalam hatimu.
Lelaki , cuma sampai d situ keteguhan janjimu yang kau ikrarkan kepada perempuan itu.
Lelaki, tidak, kau harus dilupakan segera. Kamu hanya merusak perempuan yang mencintaimu secara tulus. Matamu hanya ingin melihat daging dan hanya daging yang kamu dapatkan dalam rayapan doa sembahyangmu.
Buku ini juga membawa banyak kontroversial ternyata. Ini dapat dibaca di akhir dari novel ini. Yah.. mungkin buku ini juga membuka sesuatu yang dinilai tabu yang sebenarnya ada di sekeliling kita. Namun tidak bisa kita lihat secara langsung.
Ini hanya sebuah tanggapan dari pembaca, at least, saya kagum dengan buku ini, dan miris juga sama tokoh utama yang sebenarnya tidak perlu melakukan hal-hal ‘ekstrim’ itu untuk menentang Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar